Mr. Ali Sastroamijoyo



Ali Sastroamijoyo adalah sosok negarawan yang sejak muda telah terlibat dalam pergerakan nasional Ketika masih berstatus mahasiswa ia bersama tiga Kawannya pernah ditahan pemerintah Belanda karena aksi-aksi politik mereka Namun pengadilan Den Haag kemudian membebaskannya la menyelesaikan sekolah hukumnya di Faculteit der Rechtsgeleerdheid, Universitas Leiden Belanda, dan menyandang gelar Meester in de Rechten ( Mr) pada tahun 1927


Tahun 1928 Ali Sastroamijoyo kemba ke tanah air la lantas berkiprah dalam dunia jurnalistik dengan menjag redaktur surat kabar Janget dan juga menjadi wartawan pada harian Sedic Utomo Selain itu ia menjadi guru pada Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta la juga bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PND) yang dibentuk dan dipimpin oleh Ir Sukarno.


Setelah Indonesia merdeka, ia pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam tiga kabinet, yakni Kabinet Amir Syarifuddin I. Kabine Amir Syarifuddin II, dan Kabinet Hatta'l Ketika Belanda melancarkan agres II, ia bersama beberapa pemimpin Nasional lainnya ditangkap pasukan Belanda, la diasingkan ke Bangka


Perjalanan politik Ali Sastroamijoyo terus menanjak kemudian, diunjuk menjadi anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda, yakni Perundingan Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar (KMB) Puncak karier politiknya diraihnya ketika menjabat Perdana Menter dalam 2 periode, yakni 30 Juli 1953-12 Agustus 1955 dan 24 Maret 1956 April 1957


Namanya mencuat ke dunia intemasional ketika berhasil memimp Konferensi Asia Afrika yang diadakan di kota Bandung pada tahun 195 yang melahirkan Dasa Sila Bandung. Dari Konferensi Asia Afrika itula kemudian lahir Gerakan Non Blok.


Ali Sastroamijoyo wafat di Jakarta, 13 Maret 1975. Jenazahn dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pemerinta Indonesia mengangkat Mr. Ali Sastroamijoyo menjadi Pahlawan Nasion



LihatTutupKomentar