Pilih Mana Nih, Menikah Dulu Atau Lulus S2 Dulu.


Salah satu alasan mengapa Allah memberikan kita kehidupan ialah supaya kita bisa memilih diantara pilihan-pilihan yang sudah disediakan oleh-Nya di dunia ini. Banyak pilihan hidup yang harus kita pilih. Entah itu kita ingin menjadi orang bener atau begajulan, menjadi orang jahat atau baik, menjadi orang miskin atau kaya, menjadi pengusaha atau buruh, dan masih banyak lagi pilihan lainnya termasuk pilihan dalam menentukan masa depan. Semua pilihan itu pasti ada risiko dan pengorbanannya (trade off).

Belakangan ini di televisi muncul iklan sebuah produk kecantikan yang temanya bisa dibilang antimainstream. Iklan itu bercerita tentang seorang gadis Cantik berhijab yang sedang kebingungan dalam menentukan pilihannya ” nikah dulu atau lulus S2 dulu baru Menikah?”. Memang sebuah pilihan yang cukup sulit apalagi bagi Freshgraduater yang masih sangat kebingungan dalam menentukan masa depannya. Jangankan memikirkan pernikahan, memilih pekerjaan yang cocok saja sulit. Sebenarnya untuk saat ini bukan perkara cocok atau tidaknya, melainkan ada atau tidaknya lowongan pekerjaan bagi mereka. Wajar memang, mengingat saat ini mencari pekerjaan cukup sulit apalagi dengan kondisi Ekonomi yang lesu seperti ini. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan mem-PHK ribuan karyawannya.

Pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 bisa menjadi alternatif bagi para Freshgraduater yang kesulitan mencari pekerjaan supaya tidak lama-lama di cap sebagai pengangguran. Tentunya pilihan ini berlaku bagi sebagian dari mereka yang berasal dari Keluarga yang cukup mampu dari segi Ekonomi. Lalu bagaimana dengan sebagian yang lain yang (mungkin) tidak mampu untuk membiayai kuliahnya di S2?. Masih banyak jalan menuju Roma dan tentunya masih banyak juga jalan menuju S2. Salah satunya ialah mengambil beasiswa yang sudah banyak disediakan baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta.

Menentukan pilihan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang S2 tentunya harus dibarengi dengan tujuan yang jelas supaya gelar yang nantinya didapatkan tidak sia-sia. Sebagian orang melanjutkan S2 untuk melancarkan prosesnya dalam kenaikan jenjang karir di perusahaan atau memuluskan jalannya agar lebih mudah diterima kerja. Sebagian lainnya banyak yang mempertimbangkan untuk menjadi pendidik (dosen), peneliti, atau hanya sekedar ingin memiliki ilmu dan wawasan yang lebih luas lagi sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semua itu tergantung dari kita, tujuan yang mana yang harus kita pilih dalam menentukan pilihan melanjutkan Studi ke jenjang S2.

Pilihan lain yang tak kalah pentingnya ialah “menikah”. Apalagi bagi kalangan Freshgraduateryang rata-rata sudah memasuki usia yang matang untuk menikah. Bahkan banyak Mahasiswa yang sudah menikah sebelum mereka lulus Kuliah. Mengapa pilihan ini penting?. Secara biologi, tujuan menikah ialah untuk melanjutkan kelangsungan hidup dengan cara melahirkan generasi-generasi berikutnya. Sedangkan secara agama, tujuan menikah ialah untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW.

Dalam literatur Agama Islam, hukum menikah bisa bermacam-macam tergantung kondisinya. Namun, dasar hukumnya ialah Mubah (dibolehkan). Menikah hukumnya wajib bagi orang yang sudah mampu untuk melangsungkan pernikahan, namun nafsunya sudah mendesak dan takut terjerumus dalam perzinaan. Menikah hukumnya sunnah bagi orang yang nafsunya sudah mendesak dan mampu untuk melangsungkan pernikahan, namun masih bisa menahan dirinya dari berbuat zina. Menikah hukumnya haram bagi orang yang tidak mampu memenuhi nafkah Lahir dan Batin kepada istrinya serta tujuannya menikah hanya untuk menguasai harta sang istri atau menyakitinya. Menikah hukumnya makruh bagi orang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi belanja istrinya, walaupun tidak merugikan istri, karena ia kaya dan tidak mempunyai keinginan syahwat yang kuat. Juga makruh hukumnya jika karena lemah syahwat itu ia berhenti dari melakukan sesuatu ibadah atau menuntut sesuatu ilmu. Menikah hukumnya mubah bagi orang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan segera menikah atau karena alasan-alasan yang mengharamkan untuk menikah.

Kedua pilihan masa depan ini harus dipertimbangkan matang-matang sebelum memutuskannya. Jika di iklan produk kecantikan tadi sang gadis berhijab menentukan pilihannya untuk lulus S2 dulu baru menikah dengan alasan agar sebelum berumah tangga menjadi orang yang terpelajar, lalu bagaimana dengan kita???. Apa alasan kita dalam memutuskan memilih salah satu pilihan di atas?.


Aku Mau Menikah Dulu, Baru Melanjutkan S2

Pilihan Pertama ini bisa jadi berlaku bagi mereka yang sudah memiliki pasangan. Lalu bagaimana dengan mereka yang masih Jomblo? Apakah mereka tidak berhak memilih pilihan Pertama ini?. Berhak saja, asalkan mereka mau bersabar dulu untuk mencari jodohnya, hehehe. Pertimbangan-pertimbangan yang lain juga harus diperhatikan jika memilih pilihan pertama ini. Pertimbangan pertama menyoal hukum menikah menurut literatur Islam. Bagi kelompok orang yang sudah mampu untuk menikah dan khawatir terjerumus dalam perbuatan zina, maka pilihan Pertama ini wajib mereka ambil.

Kedua ialah tentang kemapanan dan kesiapan. Tak bisa dipungkiri bahwa pernikahan yang tujuan utamanya ialah membentuk sebuah Keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah membutuhkan kemapanan dan kesiapan baik dari sisi psikis, psikologis, biologis, spiritual, maupun materi. Bagi mereka yang sudah memiliki kemapanan dan kesiapan dalam semua sisi itu alangkah baiknya jika pilihan Pertama ini diambil.

Ketiga ialah tentang umur. Banyak diantara kita yang menargetkan usia untuk menikah. Hal ini tidak salah karena merupakan hak masing-masing orang asalkan tidak menikah di usia yang terlalu muda atau terlalu tua. Batas usia minimal untuk menikah menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan ialah bagi wanita 16 tahun dan pria 19 tahun. Bagi wanita, menikah juga sebaiknya tidak di atas usia 35 tahun karena secara medis wanita yang mengandung anak Pertama di usia 35 tahun keatas sangat berbahaya pada proses persalinannya kelak. Jadi, bagi mereka yang sudah memiliki target usia untuk menikah bisa memilih pilihan Pertama ini.

Melanjutkan S2 setelah menikah ialah optional tergantung minat masing-masing pasangan. Jika memang di rasa butuh untuk melanjutkan S2 sebaiknya mengambil keputusan itu, namun jika tidak sebaiknya tidak diambil. Pilihan melanjutkan S2 setelah menikah juga dapat dilakukan untuk mengimbangi jenjang Pendidikan pasangan jika pasangan kita memiliki jenjang Pendidikan yang lebih tinggi. Tentunya Semua itu kembali ke pribadi masing-masing.



Aku Mau S2 Dulu, Baru Kemudian Menikah

Secara garis besar pilihan kedua ini didasarkan atas minat masing-masing orang apakah setelah lulus Kuliah langsung melanjutkan S2 atau sebaliknya. Sebagian orang ingin memiliki bekal ilmu yang sematang mungkin untuk masa depannya. Maka pilihan untuk melanjutkan S2 dulu baru kemudian menikah adalah pilihan yang tepat. Membangun rumah tangga yang harmonis juga membutuhkan ilmu yang matang. Dengan bekal S2 kita bisa membangun rumah tangga yang cerdas. Cerdas dalam menentukan Pendidikan anak yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Sebagai Ibu Rumah Tangga, cerdas dalam memilih menu makanan yang sehat dan bergizi bagi Keluarga. Cerdas dalam membentuk karakter anak ke arah yang lebih baik, dan tindakan-tindakan cerdas lainnya. Jadi, pilihan kedua ini bisa dibilang mencari bekal dulu sebelum berumah tangga.

Semua pilihan diatas kembali ke pribadi kita masing-masing. Pilihan mana yang kita pilih kita sesuaikan dengan rencana dan kebutuhan kita. Jangan sampai kita salah pilih yang nantinya akan menimbulkan rasa penyesalan di kemudian hari.

Sumber Artikel : 
LihatTutupKomentar