Amir Hamzah - Raja Penyair Pujangga Baru


Amir Hamzah lahir di Tanjung Pura, Sumatera Utara 28 Februari 1911. Amir Hamzah menamatkan pendidikan HIS (setingkat SD) di Medan. Kerhudian ia melanjutkan pendidikan MULO (SMP) di Jakarta, dan AMS bagian A (SMA) di Solo, Jawa Tengah Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Sekolah Tinggi Hukum Rechts Hoge School di Jakarta hingga meraih gelar sarjana muda.


Amir Hamzah sudah terlibat aktif dalam kegiatan politik sejak masih di Solo. Amir Hamzah pernah menjadi ketua Indonesia Muda cabang Solo. Demikian juga setelah proklamasi kemerdekaan, Amir Hamzah diangkat sebagai asisten residen RI untuk daerah Langkat. Amir Hamzah ikut pula terjun langsung dalam membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan.


Amir Hamzah juga dikenal sebagai sastrawan atau penyair angkatan Pujangga Baru. Nama Pujangga Baru diambil dari majalah yang ia terbitkan pada tahun 1933, Amir Hamzah adalah raja penyair pujangga baru. Selain Amir Hamzah, sastrawan yang ikut menerbitkan majalah Pujangga Baru adalah Sutan Takdir Alisyahbana dan Armijn Pane Mereka termasuk dalam pelopor angkatan Pujangga Baru. Sajak-sajaknya halus dan bernapaskan Ketuhanan. Beberapa karyanya yang terkenal di antaranya Nyany Sunyi dan Buah Rindu yang merupakan buku kumpulan sajak Amir Hamzah Saat Amir Hamzah menjabat sebagai asisten residen RI di Langkat, di seluruh Indonesia sedang terjadi revolusi sosial. Banyak kelompok atau pun gerombolan yang tidak bertanggung jawab melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh yang mereka anggap kontra revolusi atau anti Republik. Banyak tokoh yang telah menjadi korban, baik sekedar diculik atau pun sampai dibunuh.


Tokoh tersebut di antaranya adalah Otto Iskandardinata dan Teuku Amir Hamzah, ia dibunuh di Kuala Begumit tanggal 20 Maret 1946. Beberapa bulan kemudian makamnya kemudian dipindahkan ke bagian samping Masjid Azizi, Tanjungpura. Berdasarkan SK Presiden RI No. 106/TK/ 1975, Teuku Amir Hamzah dianugerahi gelar Pahlawan nasional.

LihatTutupKomentar