Kisah Tentang Amal-Amal Yang Mendekatkan Ke Surga Dan Menjauhkan Dari Neraka




Tujuh Batu Yang Menghadang Di Depan Pintu Neraka

Syahdan, ada seseorang yang sedang berdiri di Padang Arafah, sementara di tangannya menggenggam tujuh butir batu. Lalu ia berkata : “Wahai batu, berilah kesaksian untukku kelak di hadapan Tuhan, bahwa aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Setelah itu, ketika ia tidur ia bermimpi seakan-akan hari kiamat benar-benar terjadi. Diapun dihisab dan ternyata dari hasil hitungan amalnya ia harus masuk ke neraka. Maka malaikat pun, segera menggiring dan membawanya masuk neraka. Sesampainya di dekat pintu neraka, tiba-tiba salah satu dari batu-batu yang diminta menjadi saksi tersebut datang meloncat menghadang didepan salah satu pintu neraka. Para malaikat lalu berkumpul untuk mengangkat dan menyingkirkannya. Akan tetapi, mereka tidak mampu dan batu itupun tidak tergeser.

Kemudian orang tadi digiring ke pintu neraka yang lain. Akan tetapi tiba-tiba di depan pintu itupun terdapat batu yang lain dari tujuh batu tersebut. Para malaikat tidak mampu mengangkat dan menggeser batu itu dari depan pintu neraka. Sehingga ia digiring dari satu pintu ke pintu neraka yang lain sampai pada pintu yang ke tujuh. Dan ternyata semuanya tertutup oleh batu besar yang tak dapat digeser.

Akhirnya orang tersebut pun digiring ke bawah Arasy. Lalu malaikat berkata : “Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui tentang hambamu ini. Aku tidak menemukan baginya jalan ke neraka, karena begitu kami sampai ke depan pintu neraka, tiba-tiba batu besar datang dan menghadang pintu neraka tersebut.” Maka Allah SWT berfirman kepada orang tersebut : “Wahai hambaku, batu-batu itu telah membuktikan kesaksiannya. Batu-batu itu benar-benar tidak menyiakan hakmu. Lalu bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan hakmu. Aku benar-benar menyaksikan syahadatmu.”

Lalu Allah SWT, berfirman : “Wahai malaikat-Ku, masukkanlah ia ke surga.” Ketika sampai di depan surga, didapatinya pintu surga itu tertutup rapat. Lalu datanglah kalimat syahadat laa ilaaha illallaah, tiba-tiba semua pintu surga menjadi terbuka, dan orang itupun lalu masuk ke dalamnya.


Musa Menuai Padi

Imam Az Zahid al Mufti rhm mengisahkan cerita yang ia terima dari ayahnya yang juga seorang Mufti. Dia berkata mengawali kisahnya bahwa ketika Nabi Musa as bermunajat pada Tuhannya, dia berkata : “Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakan makhluk dan Engkau memeliharanya dengan nikmat dan rizkimu. Tetapi mengapa pada hari kiamat Engkau jadikan mereka terbakar dalam neraka-Mu”.

Maka Allah SWT memberi wahyu pada Nabi Musa : “Hai Musa, bangkit dan bertanamlah”. Lalu Musa bercocok tanam, dia memelihara dan menyirami tanamannya hingga tiba saat masa pemanenan. Musa menanam dan menuai buahnya yang sangat bermanfaat, sementara ia membiarkan sebatang pohon dan dedaunannya yang tidak berguna terbakar. Kemudian Allah SWT bertanya kepada Musa : “Hai Musa, apa yang engkau lakukan pada tanamanmu ?”. Nabi Musa menjawab : “Aku telah memanennya.” Allah SWT berfirman : “Apakah engkau tidak meninggalkan dan membiarkan sesuatupundari tanaman itu.?” Nabi Musa menjawab : “ Wahai Tuhanku, aku tidak meninggalkannya kecuali yang tidak baik dan tidak berguna.” Allah SWT lalu berfirman : “Wahai Musa, sesungguhnya Aku memasukkan ke neraka orang yang tidak memiliki kebaikan dan tidak berguna.” Musa bertanya lagi : “Siapakah dia ?”. Allah SWT menjawab “Dialah orang yang sombong dan tidak mau mengucapkan syahadat, laa ilaha illallaah, muhammadur rasulullaah.


LihatTutupKomentar